Beberapa waktu menjelang pindah kosan, di dalam diri ada semangat untuk memanfaatkan segala macam fasilitas apartemen yang jaraang banget dimanfaatkan. Salah satunya adalah kompor gas. Gas alam untuk kompor gas ini dibayar tiap bulan, tapi saya dan teman kosan jarang banget makenya. Jadilah, saya bela-belain masak.. dan pastinya kalau masak harus ada kelinci percobaan mengingat masak sedikit2 itu nanggung dan masak banyak ngga mungkin dihabisin sendiri 😀
Korban pertama adalah Jury. Waktu itu, dia lagi sakit flu dan lagi main ke Jakarta karena ada tes kerja. Jarang-jarang padahal dia sakit. Setelah googling2, katanya orang flu itu cocoknya dimasakin sop ayam (dan karena resep sop ayam juga keliahatannya ngga ribet). Menurut beberapa artikel, selain menghangatkan tubuh, sop ayam juga bermanfaat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit. Sepulang kantor, saya mampir bentar ke Farmer’s Market untuk belanja bahan-bahan. Cukup kaget juga dengan harga-haga fresh foods yang lumayan mahal dibandingkan dengan harga pasar simpang di Bandung dulu.. yaiya lah yaa.
Ini pertama kalinya saya harus memotong-motong ayam yang masih punya tulang. Sereeem deh. Tapi karena udah kepalang, ya diteruskan saja sampai selesai. Kunci dalam memasak sop ayam adalah kaldu ayam yang dibuat pertama kali. Untuk itu, ayam yang dipilih harus yang tulang-tulangnya masih banyak. Merebus ayam sebaiknya dengan api kecil dan dalam waktu yang cukup lama (minimal setengah jam untuk 4 porsi) agar kaldunya benar-benar keluar. Kunci lainnya adalah pemilhan waktu yang tepat untuk memasukkan sayuran tambahan, seperti kentang, wortel, dan jamur agar kematangannya pas. Saya menggunakan bawang putih yang cukup banyak untuk memberi rasa yang mantap. Selain itu, persoalan bumbu bisa ditentukan sesuai selera, tapi sebaiknya menggunakan bahan-bahan alami saja.
Setelah persiapan bahan selama 15 menit dan memasak selama 45 menit, jadilah sop ayam jadi-jadian kali ini.

sop ayam jadi-jadian.. dengan jeruk nipis sebagai pelengkap!

korban pertama
Menurut saya, rasanya mantap! Apalagi ditambah dengan jeruk nipis. Hehe. Yah, terkecuali mungkin kentang dan wortelnya yang a little bit overcooked buat sebagian orang.. but I liked it that way.
Korban kedua adalah (mantan) temen kosan saya tercinta, Austin. Saya selalu ingat waktu kami masih SMA dan mamanya membuat chicken mango.. and it was nice! Jadi, saya memutuskan untuk membuat chicken mango. Setelah googling impulsif, saya menemukan resepnya di sini.

all the ingredients : chicken, onion, garlic, pepper, chili, mango, fish sauce, soy sauce, vinegar. lime, sugar, ginger, and lime leaves
Sesudah dada ayam dipotong-potong, saya rendam mereka dalam larutan garam dan jeruk nipis supaya amisnya hilang, juga sebagai penambah rasa. Sementara itu, saya membuat saus mangganya. Mangga dihancurkan dan dicampur dengan bahan-bahan saus lainnya. Kuncinya adalah mencapai keseimbangan rasa manis, asam, gurih, dan pedas yang pas dengan lidah kita. Enak deh sausnya inih..

yummy raw mango sauce !
Sementara mengerjakan saus mangga, Austin menggoreng ayam yang sudah direndam tadi, soalnya Austin emang jago goreng-menggoreng. I tried the chicken.. and it’s nice. Seasoned perfectly 😀

ayam goreng AustinDIni
Setelah keduanya siap, tinggal dicampurkan dan dipanaskan di wajan. Satu hal yang tidak saya prediksi sebelumnya adalah kunyit dalam saus mangga yang rasanya makin menguat seiring dengan waktu dan pemanasan. Sesudah matang, rasa kunyitnya sedikit lebih kuat daripada yang saya harapkan. And that’s the only mines for me. Overall, I like this dishes and I think I’ll try this recipe again.

chicken mango.. dengan saus yang agak kebanyakan 😀

korban kedua
I almost forget how much I love cooking actually. Kenikmatan memasak itu bukan hanya pada soal seni memasaknya. Yang lebih penting adalah ketika melihat orang mencicipi masakan kita.. terlepas dari responnya positif atau negatif, tapi emang menyenangkan kalau bisa menyediakan sesuatu untuk orang lain, terlebih orang-orang terdekat. Ah, saya punya mimpi nantinya bisa masak sendiri untuk suami dan anak-anak. Hihii. Makanya perlu latihan dari sekarang :p
Semoga di kosan yang baru, yang juga ada kompornya, semangat memasak masih tetap berkobar! *halah*